Home > Berita > Penyebab Ulat Bulu Sudah Terdeteksi
Penyebab Ulat Bulu Sudah Terdeteksi
Posted on Selasa, 19 April 2011
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Kementerian Pertanian Haryono menyatakan, penyebab meningkatnya populasi ulat bulu di sejumlah daerah di Tanah Air sudah bisa disimpulkan.
"Dinamika peningkatan populasi ulat bulu penyebabnya kurang lebih sudah convergent (memusat) pada perubahan ekosistem, baik yang hayati (biotik) maupun nonhayati (abiotik)," ungkap Haryono.
Hasil penelitian Balitbang Pertanian terhadap sejumlah contoh spesies ulat bulu yang diperoleh dari berbagai lokasi menunjukkan adanya faktor penyebab yang sama, yakni perubahan ekosistem. Hal ini diperkuat oleh kajian peneliti dan akademisi bidang entomologi (serangga) dari lembaga terkait, seperti LIPI dan IPB. Para pakar serangga se-Indonesia yang dikumpulkan Balitbang Pertanian juga memberikan kesimpulan yang sama.
Perubahan ekosistem yang dimaksud, lanjut Haryono, telah menyebabkan hilangnya faktor keseimbangan alami untuk sementara waktu. "Sebagai suatu sistem, alam juga memiliki komponen-komponen yang menciptakan keseimbangan. Saat salah satu komponen mengalami gangguan, keseimbangan itu akan terganggu. Begitu juga dengan yang terjadi dengan famili Limantriidae (ulat bulu) saat ini," papar Haryono.
Fenomena meningkatnya populasi ulat bulu, faktor hayatinya disebabkan berkurangnya pemangsa alaminya, seperti burung, kelelawar, dan semut rangrang, dan musuh alaminya, misalnya parasitoid.
Berkurangnya pemangsa alami dan peningkatan ulat bulu juga dipengaruhi unsur nonhayati. Perubahan iklim global menjadi faktor utama. Akibat adanya perubahan iklim, terjadi perubahan suhu dan kelembaban udara. "Semua makhluk hidup punya kemampuan adaptasi terhadap perubahan alam yang terjadi."
"Perubahan suhu dan kelembaban udara bisa saja mengakibatkan pemangsa alami ulat bulu berkurang, sebaliknya ulat bulunya meningkat. Tapi, ini tidak akan berlangsung lama karena alam punya mekanisme penyeimbang," terang Haryono.
Menurutnya, pemangsa alami dan faktor penyeimbang hayati lainnya akan kembali berfungsi normal dan dinamika populasi ulat bulu akan kembali normal sebagaimana sebelumnya.
Ia mencontohkan, Balai Penelitian Perkebunan di Bogor yang kerap mengalami peningkatan populasi ulat bulu pada periode tertentu. Hal itu, kata Haryono, akan kembali normal secara alami. Oleh karena itu, ia meminta warga yang dilanda merebaknya ulat bulu untuk tidak terlalu terpengaruh fenomena tersebut.
Selain alasan di atas, Haryono menyebutkan sejumlah alasan lain.
Habitat ulat bulu sudah ada pada lingkungan tertentu karena serangga ini adalah bagian dari ekosistem yang memiliki manfaat bagi lingkungannya. Yang lazim terjadi adalah peningkatan populasi, bukan serangan ulat bulu. Sebab, jenis ini tidak memiliki kemampuan menyebar secara luas, sebagaimana wereng. "Kecuali jika ia terbawa secara tidak sengaja," ujar Haryono.
Ulat bulu juga tidak menyerang tanaman pangan. Yang menjadi inang alaminya adalah jenis tanaman tahunan seperti mangga. Lebih lagi, ulat bulu tidak menyebabkan inangnya mati atau terhenti berproduksi. "Karena ulat bulu tidak menyerang titik tumbuh inangnya, seperti wereng. Ia adalah jenis pemakan sejumlah jenis dedaunan," kata Haryono.
Ia menyebutkan, gangguan terhadap pohon-pohon mangga di Probolinggo, misalnya, tidak menghentikan produktivitas tanaman tersebut. "Saya memiliki foto-foto yang menunjukkan pohon-pohon mangga di sana (Probolinggo) sudah berbuah lagi," katanya.
Meski demikian, Haryono mengakui, spesies ulat bulu di Probolinggo memiliki kelebihan dalam siklus perkembangannya. "Yang lain siklusnya 28-30 hari. Kalau yang di Probolinggo lebih cepat dari itu," pungkas Haryono.
Sumber kompas.com
\
Category Article Berita -- Tampilkan lebih banyak posting klik disini Sitemap
Postingan menarik lainnya :
Cari Blog Ini
Categories
alasan ciuman
Anak Muda
Artis
Astronomi
Berita
Beside Story
bikini contest
Biografi
bisnis
Bisnis / Keuangan
Blogger Hack
Blogging
Cerita Humor
ciuman
Clickbank survey
Comment Box
controversial magazine
Dasar-Dasar
Design Graphic
Dewasa
Domain Hosting
Download
Emoticons
Facebook
Fenomena
Film
foto ciuman
Fotografi
gaya ciuman
Gaya Hidup
Hardware
Home Industry
Humor
Informasi
Internet
iPad
jadwal satelit jatuh
Kesehatan
kiamat 2012
kit
Komputer
Kosmo
Lain-Lain
Legenda
Lowongan Pekerjaan
magazine
magazine covers
Menu-Menu
Misteri
Mobile
moto show girls
Mudik
Musik
Muslim
Notebook
Olahraga
Otomotif
Pendidikan
Pernak-Pernik
pidato sby malaysia
Read More
Rumah Tangga
satelit jatuh
satelit jatuh ke bumi
satelit phobos
SEMENTARA
SEO
Sepak Bola
sfi-88
SMS Lucu
Software
taiwan
Teknologi
Template
thoi
Tips dan Trik
TOKO-ONE
Twitter
uniform
Unik
Video
Widgets
Wordpress
Zodiak
Pupular Posts
- Foto Hot Ayu Ting Ting Bugil Terbaru Tanpa Sensor 2012
- Melihat Pesona Kecantikan Gadis Desa
- Durian Termahal di Dunia dari Kotoran Gajah
- Gadis Sexy Tanpa Bra Cuci Mobil, Toketnya Kelihatan
- Kecelakaan Peter Lenz Meninggal Saat Balap di Indianapolis
- Underwear Protest at India Attack
- Foto Bugil Ayu Ting Ting Tanpa Sensor
- Penampilan Anang dan Ashanty di Dahsyat
- Salut! Sopir Kembalikan Emas Rp 2,9 M yang Tertinggal di Taksinya
- Foto Personil SNSD Yang di Edit Menjadi Bugil (Telanjang)