Home > Informasi > Dipo Alam VS TV One, Metro TV Dan Harian Media Indonesia
Dipo Alam VS TV One, Metro TV Dan Harian Media Indonesia
Posted on Senin, 22 April 2013
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo menegaskan, pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam untuk memboikot media yang suka mengkritik juga mengancam keberadaan dan kewenangan DPR sebagai lembaga pengawas pemerintah.
Menurut dia, pemberangusan media yang suka mengkritik juga bisa berlanjut kepada para pengkritik lainnya. "Ada pernyataan Sekretaris Kabinet meminta kepada pemimpin daerah untuk memboikot sejumlah media yang mengkritik. Ini bisa lama-lama DPR juga diboikot," katanya dalam sidang paripurna DPR, Selasa (22/2/2011).
Sekretaris Jenderal PDI-P ini menyayangkan pernyataan orang terdekat Presiden itu karena menyinggung prinsip mendasar dalam berdemokrasi. Lagi pula, ia melanjutkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah dengan jelas menyatakan keterbukaannya terhadap kritik. Namun, hal itu sangat kontradiktif ketika ada pejabat terdekatnya justru berencana menghalangi media dalam melakukan tugasnya sebagai "watchdog".
"Media menjadi unsur yang menyampaikan kritik untuk mendukung pengambilan keputusan untuk mendukung pembangunan," tuturnya.
Oleh karena itu, Tjahjo mendesak unsur pimpinan DPR melakukan komunikasi khusus dengan menggelar rapat konsultasi khusus bersama Presiden untuk menindaklanjuti pernyataan yang sudah telanjur dilontarkan ke publik itu. "Jangan sampai fungsi-fungsi pengawasan jadi sulit karena nanti adak oknum-oknum menteri yang mengatakan boikot DPR," ujarnya.
Ancam
Seperti diberitakan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengancam, media yang selalu mengkritik pemerintah tak akan mendapat iklan dari institusi pemerintah. Dipo akan meminta sekretaris jenderal dan humas-humas lembaga negara tak memasang iklan di media bersangkutan.
Ia berpendapat, ancaman yang ia sampaikan merupakan bentuk pendidikan terhadap media. "Saya hendak mendidik media sebagai pemangku kekuasaan. (Saya) mengingatkan mereka, kan hak saya sebagai rakyat. Jangan sampai media menjadi institusi yang can do no wrong," ucapnya.
Belakangan Dipo mulai terbuka. Ia menyebut TV One, Metro TV, dan harian Media Indonesia sebagai media yang kerap mengkritik pemerintah melalui pemberitaan yang ia sebut tidak terukur. TV One adalah kepunyaan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Sementara harian Media Indonesia dan Metro TV milik politisi Partai Golkar yang saat ini gencar membangun organisasi Nasional Demokrat, Surya Paloh. [kompas.com]\
Category Article Informasi -- Tampilkan lebih banyak posting klik disini Sitemap
Postingan menarik lainnya :
Cari Blog Ini
Categories
alasan ciuman
Anak Muda
Artis
Astronomi
Berita
Beside Story
bikini contest
Biografi
bisnis
Bisnis / Keuangan
Blogger Hack
Blogging
Cerita Humor
ciuman
Clickbank survey
Comment Box
controversial magazine
Dasar-Dasar
Design Graphic
Dewasa
Domain Hosting
Download
Emoticons
Facebook
Fenomena
Film
foto ciuman
Fotografi
gaya ciuman
Gaya Hidup
Hardware
Home Industry
Humor
Informasi
Internet
iPad
jadwal satelit jatuh
Kesehatan
kiamat 2012
kit
Komputer
Kosmo
Lain-Lain
Legenda
Lowongan Pekerjaan
magazine
magazine covers
Menu-Menu
Misteri
Mobile
moto show girls
Mudik
Musik
Muslim
Notebook
Olahraga
Otomotif
Pendidikan
Pernak-Pernik
pidato sby malaysia
Read More
Rumah Tangga
satelit jatuh
satelit jatuh ke bumi
satelit phobos
SEMENTARA
SEO
Sepak Bola
sfi-88
SMS Lucu
Software
taiwan
Teknologi
Template
thoi
Tips dan Trik
TOKO-ONE
Twitter
uniform
Unik
Video
Widgets
Wordpress
Zodiak
Pupular Posts
- Ekspresi Cewek kalo Lagi di WC dan Kamar Mandi
- Foto Bugil Ayu Ting Ting Tanpa Sensor
- Melihat Pesona Kecantikan Gadis Desa
- Foto Nakal Kirana Larasati Telanjang Dada
- Kecelakaan Peter Lenz Meninggal Saat Balap di Indianapolis
- Download IDM 6.09 Build 2 Full Patch / Crack Terbaru 2012
- Mengetahui Penyakit Melalui Warna Kuku
- Dipo Alam VS TV One, Metro TV Dan Harian Media Indonesia
- Foto Proses Pembuatan Tatto Nikita Mirzani
- Cara Membuat Commments Box (Kotak Komentar) Haloscan